Selasa, 17 April 2018

Kembali

Deru menderu
Begitu selalu terburu buru

Tarikan napas tak pernah semurni ini.
Ingin kujelaskan, namun tampaknya tak sesederhana itu. Perasaan entah apa ini namanya, lebih dari syukur, lebih dari kasih, diatasnya kelegaan, lebih dari apapun yang pernah terasa.
Seperti selalu menghirup aroma petrichor. Laiknya senja setelah gerimis. Lega saat kuhirup aromanya. Menjalar menusuk hingga dada berdesir.

Aku merasa begitu bergairah...
Aku merasa begitu bergairah...
Ya.
Seperti menenggelamkan seluruh badanku ke dalam lautan caci, terhuyung ke tepian. Kudus...

Aku merasa begitu bergairah
Tak lagi ada amarah

Ya Tuhan...
Perasaan apa ini?
Aku benar-benar seperti terlahir kembali

Aku merasa begitu bergairah,
Seperti bagian dari dalam diriku telah kembali...
Seperti ada masa yang telah terlewati saat aku bukanlah aku.

Seperti biasanya, jalanan yang selalu aku lewati dengan tujuan yang itu-itu saja.
Namun kali ini aku takjub. Batinku seperti tak pernah sedamai ini...

Apakah ini semacam perdamaianku dengan diriku sendiri?
Aku berdamai?
Benarkah?
Bahkan aku benar-benar seperti melihat cahaya dan kabut sejuk secara bersamaan.
Aku damai,
Aku bergairah

Sebelumnya,
Aku bermimpi melihat banyak sekali anak-anak kecil datang padaku dan aku sangat senang. Aku menyukai mereka. Aku menari dan berlarian bersama mereka.
Aku dimana?
Aku dimana?

Sungguh,
Aku benar-benar sedang bergairah

Aku sudah pulang

Tuhan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar