Selasa, 29 November 2016

Untuk Sahabatku

Hai...
Rasanya, sudah lama sekali mengenalmu
Sudah hafal benar dengan tai-taimu
Sudah hafal benar dengan tabiat-tabiatmu

Sahabatku...
Selamat...
Kamu sudah berhasil memenangkan hati gadis itu,
Yang dulu pernah kau tanyakan padaku
Kini ia milikmu...

Selamat...

Sahabatku,
Maafkan aku,
Aku bersedih, saat harus kuterima
Bahwa waktumu akan terbagi dengannya,
Aku tak suka,
Tapi...

Sahabatku...
Baru-baru ini kau kembali
Senang rasanya,
Kamu menghilang cukup lama...
Maaf,
Jadi berburuk sangka padanya,
Pada gadismu...
Maaf

Sahabatku...
Maaf,
Sering tak tahu diri menguasaimu,
Mungkin, membuat gadismu iri
Membuat ia merasa tak penting bagimu,

Tapi ia, gadismu,
Mencuri mu!

Atau maaf,
Aku yang mencurimu dari gadismu itu

Harusnya aku mengalah
Harusnya...

Aku melihat kecemburuannya,
Tidakkah kau tahu?
Aku melihat kegelisahannya,
Kalau-kalau kau mengabaikannya
Tidakkah kau melihat?


Sahabatku,
Nanti,
Kita hanya akan saling berkunjung saat merindu.
Selebihnya, kita habiskan dengan pilihan dan pasangan masing-masing...
Sahabatku,Benar kita adalah sejati,

Tapi yang benar saja,
Kita tidak akan saling memandikan saat tua renta nanti bukan?
Salah satu dari kita tidak akan menggoreng pisang, kan?
Atau,
Salah satunya lagi memainkan gitar sembari bernyanyi, bukan?
Itu mimpinya, bersamamu...

Sahabatku,
Maafkan aku...
Aku tak punya nasehat bijak soal asmara,
Maafkan aku,
Tak mampu membuatmu mengerti,
Bahwa dia, gadismu, akan selalu disana menunggumu pulang...
Pulanglah...
Pulang...

Senin, 28 November 2016

Untuk kekasihku

Lagi,
Aku membuatmu bersedih..
Lagi,
Membuatmu menangis,
Membuatmu mengiba

Maafkan aku...
Maaf,
Aku lupa
Bahwa hatimu terbuat dari rakitan baja pilihan.
Keras. Angkuh...
Tapi dibungkus indah oleh bara bait masa  lalumu
Lemah sebenarnya.

Tolong,
Jangan lagi bersedih
Simpan baik-baik air matamu untuk saat-saat bahagia yang belum bisa kupenuhi sekarang...

Gulungan rindumu sangat panjang,
Disertai keresahan tak berpangkal tentang banyak manusia di sekitarmu,
Mungkin ada aku,
Aku tahu itu...

Ingin kutegaskan.
Aku punyamu.
Usah menangisiku,
Memintaku untuk menemanimu,
Memintaku untuk sekedar memelukmu.
Aku punyamu.
Kupastikan aku untukmu.

Sayangnya,
Aku tahu benar mengapa kau masih bersedih...
Karena aku tak seperti itu.
Ya,
Aku nyaris tak pernah memelukmu lagi,
Dalam sendirimu, aku tak disana.
Bahkan aku tak tahu,
Sudah makan-kah kamu hari ini?
Bahkan,
Aku tak tahu berapa banyak teknik mengolah suara yang sudah kau kuasai,
Demi mendapat pujianku..

Maaf,
Membuatmu merasa sendiri...

Katamu...
Suatu hari nanti,
Aku dan kamu akan menghabiskan waktu berdua di beranda

Katamu...
Kau akan memasakkan pisang goreng untukku,
Dan aku yang mempersembahkan beberapa bait lagu kesukaan kita,
Atau maaf, kesukaanku saja.

Susah payah kau jelaskan
Kau rela bunuh ambisimu
Agar bisa berbagi denganku,
Sesuai apa yang kusukai...
Maaf...
Aku tak menyadarinya

Bagaimana seharusnya aku memperlakukanmu?
Sekedar memujimu saja aku enggan,
Hingga membuatmu merasa tak istimewa.

Percayalah...
Dirimu indah...
Hebat...
Pecinta yang tangguh.
Aku hanya tak punya kata yang tepat untuk mewakilinya

Banyak mimpimu tentang kita
Banyak sekali,
Terlalu banyak...
Tapi tak satupun kumengerti,
Bahwa semua yang kau mau adalah kita selamanya...
Lagi,
Aku tuli...

Permataku...
Aku tahu,
Banyak yang menginginkanmu di luar sana,
Yang lebih bisa memanjakanmu,
Menyentuhmu dengan lembut,
Yang tidak akan sering marah-marah padamu,
Tapi kau masih kepadaku..
Kamu masih ke aku..
Sering juga kau tegaskan,
Jawabannya adalah kita.
Lagi,
Aku tak mendengar...

Sungguh aku tersanjung...
Diingini oleh wanita hebat sepertimu
Meski sering kuabaikan,
Sabarmu,
Sungguh besar hatimu

Maafkan aku yang masih seperti ini,
Sementara kamu mulai takut bermimpi soal kita...

Jangan jera,
Kumohon...
Teruslah bermimpi..
Sungguh aku tak bermaksud meredupkanmu...

Bersinarlah...
Bantu aku melarikan diri dari kepekatan ini,
Yang membutakan aku,
Menulikan telingaku,
Membungkus hatiku,
Mengabaikan malaikat tak bersayap yang nyata ada di sisiku

Bersinarlah...
Aku tahu,
Mimpi adalah kekuatan bagimu

Maaf, beberapa sudah kupatahkan.

Dari, lelakimu 🌹